Sabtu, 01 Juni 2013

Siapa yang peduli ?

melody

Siapa yang peduli ?

                           
                   Tak ada . Tak ada. Dan tak pernah ada.



Meskipun ada itu tak penting lagi. Yang di sini aku hanya bisa berharap lilin lilin kecil itu menyala- nyala lagi. Bukankah menyenangkan meniup dan membiarkannya mati ? Atau membiarkan dia kehausan menghisap pori pori kulit cokelat ini? Bertahap memberi kehitaman asap kabut yang pekat. Sampai tak sadar bahwa jantung berhenti berdetak?  Aku lebih memilih , biarkan dia mati. Dan asap itu terbang menyampaikan sejuta harapan yang mungkin saja ada. Namun tak nyata, percuma.
Sulit untuk aku pahami. Namun, siapa ?


Siapa yang peduli ?


Tak ada. Dan tak ada (lagi)


Bosan sudah aku begini. Menjadi boneka kayu jati tua yang tak lagi terurus. Di biarkan tergeletak di tumpukan sisa sisa parutan kemarin malam. Sampai akhirnya tertimbun dan dilupakan.
Pernah ,  waktu itu
Menyadari akan kebodohan yang di goreskan. Dan aku, benar tak menuliskan tinta itu lagi. Tapi secarik kertas putih itu dapat mengelabui semua orang disekitar. Namun tidak pada hatiku. Aku masih belum mengerti. Hatiku tak terima


Namun siapa yang peduli ?
                                                                  
Takseorangpun


Dan masih saja , aku menjadi boneka tua yang dipungut dari jalan kering bebatuan. Di bawa , dibersihkan , dan dada ini sedikit tenang  lalu menjadi semakin tenang . Saat itu bukan untuk dimainkan,tapi aku di beri duduk sejajar dengan bingkai bingkai foto usang yang berdebu. Dan lagi melakukan kesalahan. Persis sama dan di ulangi.


Tapi , siapa yang peduli pada boneka jati tua ?
                                                                    Tidak ada (lagi)


Padahal , ketika itu seorang gadis kecil menghampiriku. Menatap dengan penuh tanya. Mengangkatku dan menyadari aku si boneka tua jati. Namun tidak di matanya. Aku berbeda , bukan lagi boneka. Aku dibuat seperti hidup merasakan sentuhan nafasnya. Namun kami membisu satu sama lain. Hatiku bilang percaya namun raga ini menolak.
Penyesalan itu memang selalu di akhir dan mungkin saja akan terus berputar seiring berjalannya waktu.
Setidaknya kau perlulah berusaha untuk mengubahnya.  Kali ini aku tak peduli.

Kembali lagi seperti semula
Tergeletak di pinggir jalan tertutupi lumut yang dibasahi embun malam.


Namun siapa yang peduli ?

Tak ada dan tak kan pernah ada.


Kalaupun itu ada , ya
Aku sudah menyiapkan mata pisau di balik kayu berbau kulit manis ini.
Tapi siapa yang peduli ? Aku bosan dan menunggu berharap  itu menyenangkan.




fo ma bes the melody
dandelion fly
rch


Tidak ada komentar:

Posting Komentar