melody |
Siapa yang peduli ?
Tak ada . Tak ada. Dan tak
pernah ada.
Meskipun ada itu
tak penting lagi. Yang di sini aku hanya bisa berharap lilin lilin kecil itu
menyala- nyala lagi. Bukankah menyenangkan meniup dan membiarkannya mati ? Atau
membiarkan dia kehausan menghisap pori pori kulit cokelat ini? Bertahap memberi
kehitaman asap kabut yang pekat. Sampai tak sadar bahwa jantung berhenti
berdetak? Aku lebih memilih , biarkan
dia mati. Dan asap itu terbang menyampaikan sejuta harapan yang mungkin saja
ada. Namun tak nyata, percuma.
Sulit untuk aku
pahami. Namun, siapa ?
Siapa yang peduli ?
Tak
ada. Dan tak ada (lagi)
Bosan sudah aku begini.
Menjadi boneka kayu jati tua yang tak lagi terurus. Di biarkan tergeletak di
tumpukan sisa sisa parutan kemarin malam. Sampai akhirnya tertimbun dan
dilupakan.
Pernah , waktu itu
Menyadari akan
kebodohan yang di goreskan. Dan aku, benar tak menuliskan tinta itu lagi. Tapi
secarik kertas putih itu dapat mengelabui semua orang disekitar. Namun tidak
pada hatiku. Aku masih belum mengerti. Hatiku tak terima
Namun siapa yang peduli ?
Takseorangpun
Dan masih saja ,
aku menjadi boneka tua yang dipungut dari jalan kering bebatuan. Di bawa ,
dibersihkan , dan dada ini sedikit tenang
lalu menjadi semakin tenang . Saat itu bukan untuk dimainkan,tapi aku di
beri duduk sejajar dengan bingkai bingkai foto usang yang berdebu. Dan lagi
melakukan kesalahan. Persis sama dan di ulangi.
Tapi , siapa yang peduli pada boneka jati tua ?
Tidak ada (lagi)
Padahal , ketika
itu seorang gadis kecil menghampiriku. Menatap dengan penuh tanya. Mengangkatku
dan menyadari aku si boneka tua jati. Namun tidak di matanya. Aku berbeda ,
bukan lagi boneka. Aku dibuat seperti hidup merasakan sentuhan nafasnya. Namun
kami membisu satu sama lain. Hatiku bilang percaya namun raga ini menolak.
Penyesalan itu
memang selalu di akhir dan mungkin saja akan terus berputar seiring berjalannya
waktu.
Setidaknya kau
perlulah berusaha untuk mengubahnya. Kali ini aku tak peduli.
Kembali lagi
seperti semula
Tergeletak di
pinggir jalan tertutupi lumut yang dibasahi embun malam.
Namun siapa yang peduli ?
Tak ada dan tak kan pernah ada.
Kalaupun itu ada ,
ya
Aku sudah menyiapkan
mata pisau di balik kayu berbau kulit manis ini.
Tapi siapa yang
peduli ? Aku bosan dan menunggu berharap
itu menyenangkan.
fo ma bes the melody
dandelion fly
rch
Tidak ada komentar:
Posting Komentar