Jumat, 24 Mei 2013

INGAT ? SAAT ITU

Saat itu keadaan hening.
Aku bisa mendengarkan detak jantung dan hembusan nafasku sendiri.
Sangat sepi dan aku jatuh.

Saat itu juga dadaku sesak.Aku menahan diri,menekan batin dan berbicara dengan duniaku yang lain. Bertanya bertanya bertanya tiada henti.
Kenapa bisa begini? sia sia tak ada jawaban.

Saat itu , aku masih bisa ceria.Berlarian dan tertawa tanpa beban.
Aku masih menangis.Menangisi sesuatu yang sepele dan menertawai kebodohanku.
Dan itu, Aku si burung kecil yang lepas dari sangkar.
Kau lihat ? Kau lihat aku ? Aku melihat untukmu.
Saat itu, Suara-suara bergeming ricuh, bergema dan menjadi gaung.
Tidak akan memecahkan kefokusanku terhadap sosok itu.
Permainan basket yang bagus.
Kau dengar ? Kau dengar aku ? Aku bersorak. 

Saat itu, aku fanatik.
Demi galaksi bima sakti aku merona. Aku seperti udang rebus yang siap di cerkam segerombolan makhluk kelaparan.
Kenapa ?
Karna melihat , mendekati , mendengar dan berbicara dengan , umm kau tau si suara cempreng.
Kau rasa ? Kau rasakan aku menghafal intonasi suaramu ? 
Saat itu aku bukan sendiri.
Aku bersama mereka, sahabat baikku. Berjalan dan
kau tau ?
Dia terlihat lucu dengan sweater putihnya. Kita terpana satu sama lain dan mengerti.

  Aku tidak sendiri.
Saat itu semua berubah.
Jarum-jarum di jerami itu bertambah banyak.Menusuk nusuk kulit tipisku yang rapuh ini.
Si kulit bayi yang akan tumbuh dewasa. kau takkan mengerti ,
sakit.

hey. mentari datang. kau lihat ?
Sahabatku dan si penggemar freestyle
Si lugu yang sering melamun di jendela kelas. 
Dan si senyum manis ketika kau berbicara dengannya.
Mereka satu, bersama dan aku kehilangan rongga kehidupan. 

                                                                      Aku Kalah.

Masih di saat itu keadaan hening.
Di sudut kamar semua terasa lembab.
Nada-nada itu sangat pintar menari-nari memainkannya. 
Mellow dan aku hanyut dalam keadaan. Ini rumit
Aku adalah awan yang senang menghasilkan air. Bukan.
                                                                                               Percayalah.

Aku tidak menangis.
Ini bahagia.

                                                                                                            dandelion fly

                                                                                                                 rch

                                                                                                                            for my best 

                                                                                                          dechan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar